Masih ada saja Kepala Daerah yang tidak peka dengan situasi daerahnya. Bupati Limapuluh Kota, Amri Darwis salah satu contohnya. Bupati hasil pemilihan langsung ini, ternyata malah melancong ke Australia, disaat rakyatnya tengah menanggung derita diterpa gempa.”Kemana Bupati Awak, kok tidak nampak saat warganya masih panik kena gempa,” kata Wandi Rajo Balai, seorang warga asal Luhak Limopuluah, kepada wartawan JPNN yang dikutip ruanghati.com di kota itu, Selasa (6/10) kemarin.Bukan hanya Wandi yang mencari-cari keberadaan sang Bupati. Aktivis LSM Madani Syaiful juga mencari-cari sang Bupati Amri. “Ya dimana Pak Bupati, kok tidak nampak-nampak, saat masyarakat kita butuh bantuannya,” ujar Syaiful.

Ketika mendengar kabar bahwa Bupati Amri sedang melancong ke Australia, saat wilayahnya diterpa bencana memang tidak langsung percaya. Namun, setelah sepekan berlalu, Bupati Amri tak juga muncul batang hidungnya. Karena itu, JPNN mencoba mendatangi kantor Bupati di Limapuluh Kota. Ketika di cek di kantornya, Bupati Amri ternyata memang tidak ada. Informasi yang didapat dari kantor Bupati, Bupati Amri sedang melakukan perjalan dinas ke Australia bersama istri mudanya, Ny. Romi. Mereka juga didampingi oleh Plt. Sekda Limapuluh Kota Yendri Thomas, dan Kepala Kantor Penanaman Modal Pemkab Limapuluh Kota Edwar. Mereka meninggalkan Limapuluh Kota sejak Rabu (30/9), bertepatan saat Sumatera Barat dibabat gempa.
Asisten II Pemkab Limapuluh Kota Resma Kamar nampak sewot ketika dimintai konfirmasinya soal kepergian Bupati Amri. Awalnya, ia membenarkan, Bupati Amri masih berada di Australia. Namun, ia sewot ketika kemudian ditanyakan soal pertanggung jawaban Bupati terhadap rakyatnya yang sedang dilanda duka.”Beliau pergi dengan izin Presiden dan Gubernur. Keberangkatannya resmi, untuk memenuhi undangan konsulat Australia, untuk penanaman modal dan investasi. Kalian (wartawan) jangan macam-macamlah. Lebih baik kalian bikin berita gempa,
media lokal malah tidak menghoyak berita gempa,” ujarnya sewot. Ketika dimintai konfirmasinya, tentang perjalanan dinas Bupati Amri membawa istri mudanya, Resman memilih bungkam. “Saya tidak tahu. Yang pasti, Raub (7/10) hari ini Pak Bupati sudah kembali,” ujarnya.
Harusnya Ditunda.

Pada bagian lain, aktifis Forum Peduli Luhak Limopuluah Yudilfan Habib, justru berkomentar sangat tajam soal keberangkatan terkait keberangkata Bupati Amri Darwis ke negara Kanguru, Australia itu.”Menurut saya, rasa kemanusian dan badunsanakl Bupati Amri Darwis sudah patut dipertanyakan.P asalnya, ketika Ranah Minang tengah berduka akibat musibah gempa, dia justru enak-enak pergi ke luar negeri. Malah, saya dengar kepergiannya ke negara Kanguru itu bersama istri mudanya Ny. Romi. Jika informasi itu benar, maka kepergian Amri Darwis bersama istri mudanya pantas dipertanyakan,”cecar Habib.
Menurut Habib, satu sisi, Amri Darwis ingin membangun Nagari Adat di Limapuluh Kota. Namun, sikapnya yang pergi ke Austraia saat Sumbar tengah diremuk gempa, pantas dipertanyakan, apakah sesuai dengan adat Minangkabau atau tidak. Sebab dalam pepatah petitih Minangkabau, yang juga dijadikan sebagai pedoman kehidupan interaksi sosial di ranah Minang dinyatakan, kaba buruak bahamburan, kaba elok bahimbauan.
“Kesadaran filosofi itu saja, tidak bisa dilaksanakan Amri Darwis. Apalagi membangun Nagari Adat. Dan satu lagi yang pantas dipertanyakan, dari mana anggaran keberangkatan Amri Darwis bersama istrinya ke luar negeri. Apakah biaya keberangkatan ia bersama istrinya termasuk rombongan termaktub dalam APBD 2009” Untuk lebih jelasnya, kita minta pihak penegak hukum untuk segera melakukan prosudural hukum formal yang berlaku,”seru Habib.
Sementara itu wartawan yang berusaha mencari tahu apakah Amri Darwis memang benar membawa istri mudanya ke Australia, mencoba menghubungi Ny. Romi melalui HPnya bernomor 08126697XXX. Ternyata telepon genggam bernomor tersebut dipegang oleh anaknya mengaku bernama Ayang.“Papa dan Mama seminggu lalu pergi ke Austarlia. Mungkin, besok mereka pulang” ujar gadis mengaku bernama Ayang itu menjelaskan. (JPNN-Padang)
Bupati salah piliah….., sia nan mamiliah Bupati koh??????
leo pade syirik gak di ajak.. ye. mane tau pak bupati itu urusan kantor…payah leo
Mulai sekarang hrs sering raun2. Stlah kembali marah2i aja semua pejabat dan pns di Kab. Lima Puluh Kota itu. Khan sekarang mumpung lagi raja kecil.
Bupati yang tidak punya rasa memang begitu. Amri Darwis tinggal tunggu balasan aja lagi. Semoga cepat menerima. Amin
kebangetan, gak punya nurani, lbh mementingkan kepentingan segelintir orang drpd orang byk.
gak pantas tuk mimpin daerah.
Seharusnya bupati tsb langsung pulang ke daerahnya begitu mendengar kabar buruk tsb.Semoga bupati tsb mau merubah sifatnya dan semakin bijaksana dlm mengambil keputusan,krn keputusan anda adalah masa depan warga anda sendiri selama masa kepemimpinan anda……
Ah, mungkin kesana juga dalam rangka mencari dana untuk perbaikan gempa. Jangan suudzon dulu. Tapi kalo bener itu hanya untuk acara melancong, ya kebangetan juga.
Maafkan atas kebodohan dan kekhilafan kami Ya Allah yang telah salah memilih Bupati.. semoga engkau tidak memberikan umur yang panjang dalam segala hal terhadap beliau.. berikalah umur yang panjang kepada kami yang terkena bencana.. Amina.
tiada perikemanusiaan…… rakyat di himpit pilu dan kesedihan, bupatinya pergi seolah2 tiada apa yang berlaku…..
Gubrak…. dar dir dor…. cuih… payah sekali….
Kalakuan si kucing garong nyang ngakunya manungso.. tidak ada SENSE of CRISIS
Cape deeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeehhhhhhhhhhhhhh
Mana empati buat rakyatnya? Pihak asing saja berdatangan kasih bantuan, lha pemimpinnya malah pergi ke luar negeri. Kasihan rakyat yang perlu perhatian dan bantuan…
[…] Kok Tega, Rakyat Kesusahan Terkena Gempa, Bupatinya Malah Melancong Ke Australia […]
bupati yang payah